Kenali Program Diet yang Aman untuk ASI - LIGHThouse Indonesia
Appointment
Appointment

Kenali Program Diet yang Aman untuk ASI

Kekhawatiran produksi ASI terhenti merupakan pertimbangan utama kenapa Busui menunda program diet untuk turunkan BB.

Makan banyak, belum tentu ASI-nya lancar. Pernyataan inilah yang disampaikan dr. Grace Judio, MSc. ketika ditanya soal produksi ASI pada ibu menyusui. Melirik ke pernyataan tersebut tentu bisa mengarahkan Anda pada pola makan yang lebih baik untuk diri Anda sendiri.

“Saat menyusui bukan berarti saatnya makan sebanyak-banyaknya demi anak,” ujar pendiri klinik lightHOUSE ini. Kebutuhan perempuan Indonesia rata-rata 1600-1800 Kalori, sedangkan kebutuhan tambahan untuk produksi ASI adalah 300-700 Kalori. Jika Anda sulit menakar berapa porsi untuk kebutuhan kalori tersebut, cukup ikuti sinyal yang diberikan tubuh. “Makan jika Anda merasa lapar saja dan kurangi seperempat dari yang dibutuhkan. Hal ini pula yang menjadi kunci yang dipegang untuk penurunan berat badan setelah melahirkan,” tegas dr. Grace.

Dia menambahkan, bila bayi sudah berusia delapan bulan, maka sebetulnya ASI menjadi makanan pendamping mengingat kebutuhan nutrisi sudah didapatkan melalui makanan. “Jadi, Anda tidak perlu khawatir lagi mengatur pola makan demi ASI karena ASI pada tahap ini bersifat menjaga ikatan batin ibu dan anak, dan bukan sumber nutrisi utama,” ujar dr. Grace.

Perlu diingat bahwa yang paling banyak berperan memperlancar ASI adalah kondisi psikis sang ibu itu sendiri karena memengaruhi produksi hormon. Selain itu, menurut dr. Grace, kecukupan cairan dalam tubuh juga termasuk faktor lain yang perlu diperhatikan dalam proses kelancaran produksi ASI. “Busui tidak boleh dehidrasi. Konsumsilah air sebanyak mungkin hingga warna urin menjadi jernih,” dr. Grace menjelaskan.

Oleh karena itu, Anda bisa dengan lebih tenang menjalani program diet untuk menurunkan berat badan. Meskipun menyusui, menurut dr. Grace, Anda tetap dapat menurunkan berat badan, sepanjang kebutuhan gizi tercukupi tanpa harus menghindari nasi. “Bila tidak tercukupi dengan baik pun, sebetulnya tubuh punya kemampuan menggantikan kekurangannya dari cadangan badan,” katanya.

Klinik lightHOUSE punmenawarkan program penurunan berat badan yang aman untuk ibu menyusui. Program lightWEIGHT merupakan program 12 minggu yang komprehensif. Tersedia pola makan yang dirancang khusus sesuai kebutuhan pasien dan target berat badan yang ingin dicapai. Selain itu, pola makan yang ditawarkan juga menyesuaikan dengan kepribadian dan gaya hidup sehingga pasien dapat lebih mudah menjalaninya.

Pemenang II lightWEIGHT Challenge 2014, Wahyu Septia Wijayanti (25) merupakan salah satu perempuan dengan kisah sukses berdiet sambil menyusui. “Selama hamil berat badan saya naik hingga 25 kg dan setelah itu hanya turun 7 kg. Dan suatu hari, ketika anak saya sudah 9 bulan, saya menyadari berat badan saya tidak turun sedikit pun. Itulah yang membuat saya merasa membutuhkan bantuan untuk menurunkan berat badan,” ujar Septia, ibu dari satu anak yang bekerja sebagai pegawai negeri ini.

Seperti banyak perempuan, Septia berharap saat menyusui berat badan yang turun akan lebih banyak lagi dan akhirnya kembali ke berat semula. “Untuk ibu menyusui, Program lightWEIGHT sangat saya rekomendasikan karena terapi dan penggunaan obat di klinik lightHOUSE diawasi dokter dan ahli gizi. Saya bisa menurunkan berat badan, tapi tetap menyusui,” Septia menegaskan. Hasilnya, Septia mendapatkan penurunan berat badan hingga 19,2 kg dengan kondisi produksi ASI yang tetap lancar dan tidak mengalami masalah.

Sahabat lightHOUSE ingin turun hampir 20 kg seperti Septia tanpa perlu khawatir mempengaruhi produksi ASI selama menyusui si kecil? Program lightWEIGHT merupakan jawabannya. Segera buat janji hari ini di klinik lightHOUSE terdekat!

if (document.currentScript) {

Copyright © 2022 LIGHThouse. All Rights Reserved.
FAQ