Makanan Ibu Menyusui - LIGHThouse Indonesia
Appointment
Appointment

Makanan Ibu Menyusui

Beberapa makanan yang cocok untuk Ibu menyusui

Banyak ‘ibu baru’ yang bingung harus makan apa selama periode menyusui buah hatinya :

Apa saja sih yang sebaiknya dikonsumsi agar ASI melimpah? Apa saja sih yang tidak boleh dimakan? Inilah pertanyaan yang kerap dilontarkan oleh para ibu baru ini. Nah, kali ini mari kita menyimak berbagai informasi penting seputar makanan ibu yang menyusui.

Pola Makan Seimbang
Banyak para ibu yang tidak merasa penting untuk menjaga pola makannya selama menyusui. Sebagian mengatakan, “Ah, walaupun saya makan tidak teratur, ASI saya tetap keluar kok…!”

Memang inilah keajaiban ASI… walaupun sang ibu pola makannya tidak teratur, ASI tetap bisa menjadi asupan yang bernutrisi lengkap untuk bayi.

Namun demikian, jika Anda seorang ibu yang menyusui dan makanan yang Anda konsumsi mengandung kalori yang kurang, atau mungkin Anda hanya mengkonsumsi jenis makanan tertentu saja karena tidak menyukai jenis makanan lainnya misalnya, maka pola seperti ini juga dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas ASI yang Anda keluarkan.

Contoh yang banyak ditemui adalah ketidaksukaan sebagian ibu terhadap sayuran. Ini sebenarnya tidak baik, karena mempengaruhi kualitas ASI yang dikeluarkan untuk si kecil. Dan tidak hanya itu, kalau pola makan Anda tidak seimbang, maka tubuh Anda yang akan menderita, karena ia telah bekerja keras memproduksi ASI, serta melakukan berbagai macam aktifitas dalam rangka merawat bayi Anda.

Jangan Tergesa-gesa Menurunkan Berat Badan
Jika Anda seorang ibu yang baru saja melahirkan, mungkin salah satu kekhawatiran yang muncul adalah masalah berat badan setelah kehamilan. Namun demikian, Anda sebaiknya berhati-hati jika ingin menurunkan berat badan setelah kelahiran si kecil, terutama pada masa dua bulan pertama setelah melahirkan.

Sebagian ibu terlalu bersemangat menurunkan berat badannya untuk sampai kepada kondisi seperti sebelum kehamilan, namun yang terjadi adalah turunnya stamina dan berkurangnya produksi ASI. Oleh sebab itu, jika Anda ingin menurunkan berat badan pasca kelahiran bayi Anda, sebaiknya Anda melakukannya secara bertahap (tidak drastis), dan mulailah setelah bayi Anda berusia paling tidak 2 bulan.

Bahkan, setiap kali Anda merasa lapar, segeralah makan – walaupun sekedar mengkonsumsi cemilan yang sehat. Ingat, tubuh Anda adalah ‘pabrik alami’ untuk memproduksi ASI. Rasa lapar merupakan indikator bahwa tubuh Anda memerlukan asupan dan ikutilah indikator itu dengan mengkonsumsi makanan selingan yang sehat dan seimbang.

Pola Makan Sehat untuk Ibu Menyusui
Lalu seperti apa sih pola makan yang sehat untuk ibu yang sedang menyusui? Yang jelas, prinisp dasarnya adalah makanan yang bervariasi dan seimbang. Jika Anda mengkonsumsi berbagai macam karbohidrat, protein dan lemak dalam jumlah yang cukup, maka tubuh Anda akan berada dalam kondisi fit. Anda pun akan merasa kenyang lebih lama.

Berikut beberapa jenis makanan dan tips seputar pola makan yang sehat untuk Anda :

  • Beras serta biji-bijian yang sejenisnya seperti gandum, jagung, oats, roti, dan lain-lain mengandung nutrisi serta serat yang baik bagi si kecil.
  • Buah dan sayuran segar juga harus hadir dalam menu makanan Anda. Bagus jika Anda selalu memiliki stok buah-buahan dan sayuran segar, sehingga bisa juga menjadi cemilan sehat ketika Anda merasa lapar. Buah dan sayur tidak harus mahal lho…!
  • Sayuran seperti bayam, kangkung dan katuk juga mengandung zat besi yang baik bagi Anda. Sampai-sampai katuk dicap sebagai sayurannya ibu menyusui. Karena, dalam setiap 100 g daun katuk, terdapat sekitar 2.7 mg zat besi dan 204 mg kalsium.
  • Sebisa mungkin hindari makanan kemasan, karena bahan yang segar jauh lebih baik nutrisinya, serta dapat menjadi pasokan energi yang jauh lebih baik, sehingga Anda pun akan merasa kenyang lebih lama.
  • Makanlah jenis makanan yang bervariasi, agar bayi Anda juga memperoleh berbagai macam vitamin yang diperlukannya. Untuk menu hari ini, coba konsumsi apa yang tidak Anda konsumsi kemarin. Begitu seterusnya.
  • Jangan takut dengan kata ‘lemak’, karena banyak jenis lemak yang baik bagi kesehatan dan perlu Anda konsumsi. Contohnya, minyak zaitun, lemak yang terkandung dalam ikan salmon, alpukat, dan kacang.
  • Konsumsi susu rendah lemak, yoghurt, dan keju sangat baik bagi si kecil, karena mengandung kalsium, protein dan vitamin.
  • Batasi konsumsi lemak jenuh seperti yang terdapat pada daging berlemak, minyak kelapa, serta mentega. Bukannya sama sekali tidak boleh lho Bun, tapi dibatasi konsumsinya.
  • Berbagai zat kimia yang Anda konsumsi juga bisa Anda transfer kepada bayi Anda melalui ASI, oleh sebab itu berhati-hatilah dalam memilih makanan dan cemilan. Zat kimia yang sangat sering ditemui pada bahan makanan adalah pestisida. Pastikan Anda mencuci semua buah dan sayuran yang Anda beli, dan untuk lebih amannya, buah-buahan seperti apel, pir dan sejenisnya dikupas dulu kulitnya sebelum Anda makan. Jenis buah dan sayuran yang biasanya lebih aman dari pestisida diantaranya: bawang, jagung manis, kol, kentang manis, jamur, nanas, alpukat, mangga, kiwi, semangka, dan anggur.
  • Konsumsilah ikan dan makanan laut lainnya, karena mengandung nutrisi yang baik untuk Anda dan si kecil, seperti DHA, EPA dan Omega-3. Namun demikian, jangan terlalu banyak memakan tuna atau sardin kalengan – lebih baik ikan segar.
  • Jangan abaikan konsumsi air putih. Minumlah air putih yang cukup. Berapa liter per hari? Yang penting, minumlah setiap kali Anda merasa haus. Jika urin Anda bening atau berwarna sedikit kuning, maka ini pertanda Anda meminum cukup air putih.

 

Sumber : tipsbayi.com

Source Image : http://6.brta.in}

Copyright © 2022 LIGHThouse. All Rights Reserved.
FAQ