Diet ketat bisa kebablasan dan terkena gangguan makan! Kurus yang berlebihan itu tidak baik, karena bukannya jadi cantik dan sehat, malah jadi tidak menarik dan sekarat.
Memiliki tubuh kurus atau langsing seperti model di majalah, siapa sih yang tidak mau? Kebanyakan orang pasti mengidamkan memiliki tubuh demikian sampai rela melakukan berbagai cara untuk mencapainya, tapi hati-hati, jangan sampai keterusan.
Anorexia nervosa merupakan salah satu jenis gangguan makan yang yang ditandai oleh keinginan untuk kurus berlebihan dan dapat berujung kematian. Umumnya kematian terjadi karena penderita gangguan ini mengalami kelaparan, ketidaknormalan elektrolit, atau melakukan aksi bunuh diri. Anorexia nervosa cukup banyak dialami oleh remaja putri, namun demikian sebenarnya gangguan ini dapat dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia maupun jenis kelamin.
Di Amerika, anoreksia sudah menjadi masalah ketiga yang dialami remaja. Di Indonesia sendiri, angka anoreksia masih belum terdeteksi karena data yang tidak memadai, tetapi jumlah pasien yang datang ke klinik dan terdiagnosa anoreksia terus bertambah dari waktu ke waktu. Dan buruknya, anoreksia bahkan sudah bisa terdiagnosa pada anak-anak.
Menurut psikolog klinik lightHOUSE, berikut adalah ciri-ciri dari penderita anorexia nervosa yang perlu diketahui:
- Sangat selektif dan membatasi makanan yang dikonsumsi, seperti menolak makanan tertentu, khususnya yang berlemak dan berkalori tinggi.
- Sengaja menolak makan atau mengaku sudah makan.
- Menghindari situasi sosial yang diyakini dapat mempengaruhinya untuk makan.
- Menyembunyikan makanan, makan dengan sangat perlahan, menggunakan alat makan yang kecil, memotong makanan menjadi potongan yang sangat kecil, mengunyah namun tidak menelan makanan, sering meninggalkan meja di saat makan.
- Sangat terobsesi menghitung jumlah kalori makanan yang masuk ke dalam tubuh.
- Olahraga berlebihan dan merasa bersalah apabila tidak bisa melakukannya.
- Umumnya merasa depresi dan mudah tersinggung. Selain itu, mereka juga sering merasa “hampa”.
- Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan. Kehilangan kemampuan untuk bersikap spontan, tidak hanya yang terkait dengan makanan, tetapi juga dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan hubungan interpersonal.
- Mengalami kesulitan untuk tidur, tidur berlebihan dan/atau sering merasa lelah.
Mengembangkan pikiran dan keyakinan yang sangat kaku. Penderitanya mungkin saja tidak menyadari hal tersebut, tetapi tidak demikian dengan orang-orang terdekatnya.
Di bawah ini adalah beberapa masalah fisik dan medis yang ditimbulkan akibat menderita anorexia nervosa:
- Perempuan yang mengalami anorexia nervosa setelah masa pubertas dapat kehilangan periode menstruasinya, sementara anak perempuan yang mengalami anorexia nervosa sebelum masa pubertas dapat mengalami keterlambatan mestruasi dan terganggunya perkembangan payudara. Jika hal ini berlangsung terus menerus, maka dapat berujung pada masalah seksual, ketidaksuburan, dan osteoporosis.
- Laki-laki yang mengalami anorexia nervosa dapat kehilangan kemampuan untuk ereksi. Selain itu, ukuran testisnya juga dapat menyusut. Ukuran testisnya dapat kembali ke ukuran semula apabila sudah menjalani pola makan sehat dan mencapai berat badan normal. Sementara itu, anak laki-laki yang mengalami anorexia nervosa sebelum masa pubertas memiliki risiko perkembangan alat genital yang terganggu.
- Pertumbuhan pada anak-anak dan remaja secara umum dapat terhambat.
- Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah. Kulit bahkan dapat berubah menjadi kuning, khususnya pada telapak tangan dan telapak kaki.
- Mengalami kerontokan hingga rambut menjadi tipis dan tubuh ditumbuhi rambut halus yang bernama “lanugo”, khususnya di area lengan, punggung, dan wajah.
- Tekanan darah menjadi rendah dan detak jantung menjadi lambat atau tidak beraturan. Sirkulasi darah tidak lancar, khususnya di area tangan dan kaki.
- Anorexia nervosa dapat berujung pada anaemia dan gagal jantung.
- Perkembangan dan kekuatan tulang terganggu. Tulang akan mudah rapuh dan patah, khususnya apabila melakukan olahraga berlebihan.
- Fungsi hati, ginjal, dan pankreas dapat terganggu.
- Keseimbangan elektrolit dapat terganggu sehingga penderitanya rentan terhadap oedema, yakni akumulasi dari cairan dalam jaringan yang menghasilkan penampilan yang bengkak, yang sering kali disalahartikan dengan gemuk.
Sementara itu, berikut adalah gejala fisik lain dari penderita anorexia nervosa:
- Penglihatan yang terganggu, seperti pandangan kabur dan sulit fokus
- Sakit kepala
- Berkunang-kunang dan merasa ingin pingsan
- Telinga berdengung
- Merasa lemah dan lelah, namun terkadang merasa memiliki kelebihan energi
- Kesemutan, khususnya di area tangan dan kaki
- Sembelit atau sulit BAB
- Merasa sakit di bagian perut yang mengindikasikan adanya masalah pada organ dalam, seperti kerusakan ginjal
- Sering menggigil dan merasa kedinginan
Nah, sekarang Anda sudah memiliki gambaran kan mengenai apa itu anoreksia nervousa? Masih mau memiliki tubuh kurus, langsing, atau gagah seperti model? Boleh saja! Tetapi ingat, terobsesi memiliki tubuh kurus yang berlebihan adalah gangguan makan. Apabila Anda atau kerabat Anda mengalami ciri-ciri seperti yang disebutkan di atas, segera cari pertolongan sebelum terlambat. “Stop focusing on being skinny, focus on being healthy and the weight will take care of itsef.”