Finalis
Jennifer Kosasih (Wiraswasta, 26)
Turun 16kg atau 16,2% dari total berat badan (99,6 → 83,5)
Saya termasuk tipe orang yang tidak bisa diam. Ada saja yang dikerjakan, tapi masalah berat badan membuat saya susah bergerak. Saya sering dihinggapi rasa jenuh dan malas. Berat badan juga menjadi kendala utama mencapai impian bekerja di bidang fashion. Inilah yang membuat saya termotivasi mengikuti program lightWEIGHT Challenge 2014.
Di fase pertama program ini, peserta hanya diperbolehkan mengonsumsi protein dan sayuran. Saya yang sangat suka buah-buahan merasa kesulitan . Rasanya gampang marah-marah dan mudah terpancing emosi. Namun, saya akhirnya bisa menjalani dua minggu fase pertama itu dengan sukses.
Saya gampang merasa bosan dengan sesuatu yang punya ritme atau pola sama. Karena itu, motivasi saya sempat menurun di tengah-tengah menjalani program lightWEIGHT Challenge 2014. Saya lupa, apa tujuan awal saya mengikuti program ini.
Untungnya, program lightWEIGHT menyediakan sejumlah ahli yang siap membantu para peserta dengan segala permasalahannya. Saat saya berkonsultasi dengan ahli gizi, ia menyemangati saya lagi. Ketika saya naik ke atas timbangan dan melihat angka yang belum berubah banyak, ia mengingatkan lagi tujuan jangka pendek dan jangka panjang saya.
Inilah yang begitu berbeda dengan program penurunan berat badan lain. Di program lain, saya hanya diwajibkan mengikuti instruksi atau memakai produk pelangsing tubuh. Sedangkan di lightWEIGHT Challenge, saya dilatih untuk mengontrol diri sendiri. Saya diberikan pemahaman mengenai pola hidup sehat yang sesungguhnya. Saya dimotivasi menjadi orang yang lebih sehat, bukan sekadar menjadi orang yang lebih langsing.
Lewat program ini saya memperoleh banyak ilmu seputar gaya hidup sehat. Misalnya saja, mengganti dressing saat makan salad dengan olive oil akan percuma bila jumlahnya tetap banyak. Kalorinya akan tetap besar. Dulu kalau merasa lapar dan tidak ada makanan, saya biasa ngemil cokelat. Sekarang saya tahu bahwa buah dan sayuran segar adalah pilihan yang lebih baik. Makanlah bila lapar, bukan karena bosan atau ‘lapar mata’.
Setelah menjalani lightWEIGHT saya merasa jadi lebih fit. Dulu saya mudah sekali terserang flu, tapi sekarang tidak lagi. Selama mengikuti program, bobot tubuh berkurang belasan kilogram. Saya optimis mencapai yang lebih baik berkat bekal dari lightWEIGHT Challenge 2014.
Kalau ingin memiliki kontrol diri menghadapi makanan, silakan Sahabat lightHOUSE mendatangi klinik lightHOUSE terdekat.
if (document.currentScript) {