Gangguan makan bukan hanya sebatas masalah citra diri dan berat badan saja. Masalah ini sudah dikelompokan dalam gangguan jiwa dan dapat berakibat fatal. Kenali cara mengatasinya sebelum terlambat!
Berdasarkan data National Institute of Mental Heatlh di Amerika, 1 dari 60 remaja mengalami masalah makan dan diperkirakan 1,7% remaja mengalami gangguan makan atau eating disorder (ED). Bukan hanya itu, gangguan makan merupakan masalah mental dengan tinggat kematian yang tinggi. Setiap 62 menit paling tidak seseorang mengalami kematian karena gangguam makan. Lebih spesifiknya, 1 dari 5 pendeita anoreksia meninggal dunia.
Di Indonesia sendiri data angka penderita gangguan makan belum terdeteksi karena minimnya pemahaman terhadap masalah ini. Namun pasien yang datang berkunjung ke klinik dengan keluhan gangguan makan semakin bertambah dari waktu ke waktu.
Salah satu hal yang membuat orang sulit untuk mengenali gejala gangguan makan adalah karena sering kali dianggap sebagaim masalah makan yang sepele, akan hilang, atau berubah seiring dengan berjalannya waktu.
Sebaliknya, ED adalah gangguan yang dapat menetap dan terus mempengaruhi kehidupan seseorang apabila tidak segera dilakukan penanganan. Masalah gangguan makan sangat menyentuh aspek kepribadian, perilaku, kebiasaan, emosi, dan pola pikir seseorang. Jika perubahan hanya dilakukan sebatas pada pengetahuan mengenai pola makan, maka tidak akan pernah cukup. Karena itulah, penanganan yang terintegrasi dan terstruktur sangat diperlukan.
Berikut ini adalah terapi-terapi yang dianjurkan dan telah sukses mengatasi gangguan makan berdasarkan penelitian :
- Family Behavior Therapy (FBT)
Salah satu terapi yang terbukti memiliki tingkat kesuksesan tinggi untuk menangani gangguan makan, khususnya untuk remaja dan anak-anak, adalah Family Behavior Therapy (FBT). Dalam terapi ini, seluruh keluarga dilibatkan sebagai proses pemulihan. Bagaimanapun juga remaja atau anak-anak masih sangat bergantung pada keluarga. Keluarga merupakan pusat kehidupan mereka. Bagi mereka, mencoba untuk melawan gangguan makan sendiri akan jauh lebih sulit dengan kepribadian yang belum matang dibandingkan dengan adanya dukungan dari seluruh keluarga. Proses terapi akan diikuti oleh seluruh anggota keluarga dengan supervisi dari psikolog.
- Cognitive Behavior Therapy (CBT)
Penderita ED memiliki pola berpikir yang salah terhadap bagaimana memandang tubuh, penampilan, diri sendiri dan juga lingkungan. CBT memfokuskan pada modifikasi pola pikir agar perubahan perilaku dan emosi dapat tercapai.
Selain dua terapi tadi, masih ada terapi-terapi penunjang lain, seperti :
- Hipnotherapi
Hipnoterapi memfokuskan pada perubahan alam bawah sadar yang berkontribusi pada munculnya kebiasaan-kebiasaan dan perilaku makan yang salah.
- Relaksasi
Berlatih relaksasi diperlukan untuk dapat mengatasi emosi negatif yang berlebihan yang dapat memicu atau memperkuat gangguan makan serta membantu melatih pegendalian diri dengan tepat.
- Eating coaching
Merupakan pendampingan makan yang bertujuan untuk melatih cara makan yang tepat dan benar agar dapat mengatasi pola makan yang salah yang berkontribusi pada munculnya gangguan makan dan penyimpangan makan lainnya.
Bagaimana cara mendapatkan layanan-layanan terapi tadi? Kebetulan selain menjadi Weight Control Center, lightHOUSE Indonesia juga merupakan Eating Disorder Center. Silahkan menghubungi Klinik lightHOUSE Indonesia untuk info lebih lanjut mengenai penyimpangan pola makan dan terapi yang tepat berdasarkan kebutuhan lightBUDDY.