Selama Puasa Malah Gagal Turun Berat Badan, Kenapa? - LIGHThouse Indonesia
Appointment
Appointment

Selama Puasa Malah Gagal Turun Berat Badan, Kenapa?

Bulan puasa seringkali dijadikan ajang untuk penurunan berat badan. Namun, alih-alih berat badan turun saat puasa, tidak sedikit yang mengeluh bahwa ternyata berat badannya justru naik. Bagaimana bisa?

Berpuasa sebenarnya hanya menggeser jam makan. Begitu kata pendiri klinik penurunan berat badan lightHOUSE Indonesia, dr. Grace Judio, MSc. Karena itu, mengatur pola makan tetap harus dilakukan saat berpuasa, terlebih untuk Anda yang sedang menjalankan program penurunan berat badan. Jam puasa yang panjang tidak menjadi jaminan Anda pasti akan turun berat badan. Sebab, bukan berarti puasa panjang membuat Anda jadi bebas makan saat berbuka atau sahur.

Pada prinsipnya, penentu turun atau naiknya berat badan adalah jumlah kalori yang dikonsumsi. Begitu pula saat puasa, Anda harus ingat bahwa energi yang keluar atau yang digunakan harus lebih besar dibanding kalori yang masuk. Dr. Grace berpesan, “Saat berpuasa, tubuh tetap bekerja dan karena itu tetap membutuhkan energi. Makanlah sesuai kebutuhan tubuh, yaitu sesuai jumlah energi yang dibutuhkan untuk tubuh tetap bekerja.”

Jadi, apakah mungkin puasa dijadikan ajang untuk menurunkan berat badan? “Sangat mungkin, asalkan kalori yang masuk tidak lebih banyak dari energi yang dibutuhkan,” tegas dr. Grace kembali.

Berpuasa sangat mungkin dijadikan cara untuk menurunkan berat badan, terutama bagi mereka yang sehari-hari suka ngemil. Namun ingat, saat berbuka, Anda tidak boleh “kemaruk”. Anda boleh saja mendobel makan berbuka sebagai makan siang dan makan malam, namun intinya jangan sampai kalori dari makanan yang Anda konsumsi melebihi energi yang dibutuhkan. Nah, untuk tahu menu apa saja yang boleh dimakan agar turun berat badan saat puasa, silakan berkonsultasi dengan ahli gizi lighthouse di sini.

261zvj7

Mari berhitung!
Bagaimana caranya menjadikan puasa sebagai cara untuk menurunkan berat badan? Mari berhitung! Jika saat puasa Anda hanya membutuhkan energi, misalnya 2000 Kalori, maka Anda cukup memenuhi kebutuhan sebesar itu, yaitu misalnya dengan makan sahur terdiri atas nasi putih semangkuk kecil, lauk yang dipanggang, dan sayur yang ditumis tanpa minyak jumlahnya 200-300 kal, lalu saat berbuka dengan menu yang mirip misalnya sejumlah 300-400 kal. Untuk sisa kalori yang dibutuhkan, tubuh akan mengambil “tabungan” di dalam tubuh sehingga turun berat badan sangat memungkinkan.

Namun sebaliknya, jika Anda membutuhkan 2000 kalori sehari saat berpuasa, lalu Anda berbuka dengan nasi padang 800 kal, martabak 400 kal, es doger 300 kal dan sahur dengan menu yang sama, hampir 3000 kal yang Anda konsumsi, maka usaha turun berat badan justru berbalik menjadi program naik berat badan saat puasa.

Menahan lapar saat puasa
Seperti juga diet yang Anda lakukan sehari-hari, menahan lapar saat puasa sebenarnya intinya sama, yaitu pandai-pandailah memilih makanan yang Anda konsumsi. Menurut dr. Grace, dua hal penting yang dapat membantu Anda menahan lapar adalah :

1. Memilih karbohidrat yang susah dicerna

Semua karbohidrat mengandung gula yang dibutuhkan darah, yang sering disebut gula darah. Namun, karbo yang sulit dicerna seperti beras merah dan roti gandum adalah jenis karbo yang gulanya sulit naik ke dalam darah sehingga sulit turun juga. Turunnya gula darah dalam tubuh membuat tubuh “merasa” lapar sehingga kita “merasa” harus makan. Sementara itu, nasi putih, tepung, ataupun bubur membuat kita cepat lapar. Ini karena ketiganya merupakan karbohidrat yang mudah dicerna sehingga gula darah tubuh cepat naik namun cepat turun pula, akibatnya gula darah dalam tubuh tidak bertahan sampai waktunya berbuka. Ini yang membuat kita lebih cepat lapar.

2. Konsumsi banyak protein

Protein memiliki satiety factor atau faktor pengenyang. Karena itu, saat sahur, makan nasi harus dengan lauk (protein) karena protein menjaga tetap kenyang dan gula darah bertahan lebih lama. Sebaliknya, jangan menggabungkan nasi putih dengan mi atau bihun karena keduanya mengandung gula yang naik dan turunnya cepat.

Selain karbohidrat dan protein, Anda juga membutuhkan sayur yang seratnya membentuk bulk dalam lambung sehingga cepat kenyang dan gizinya berguna untuk mengantar nutrisi ke dalam tubuh.

Terakhir dan yang tidak kalah penting, Anda juga harus mengonsumsi air yang cukup untuk terhindar dehidrasi. “Minumlah air plus elektrolit. Elektrolit bergunan untuk mengikat air dalam tubuh sehingga air tidak cepat hilang dan menyebabkan Anda dehidrasi,” dr. Grace menambahkan. Nah, elektrolit ini bisa Anda dapatkan dari buah-buahan. Anda juga bisa mimun air dengan elektrolit dalam bentuk sup.

Copyright © 2022 LIGHThouse. All Rights Reserved.
FAQ