Bergerak selama 30 menit tiap hari terdengar mudah kan? Ternyata tidak segampang itu, karena mayoritas anak di wilayah perkotaan kurang gerak.
Sahabat lightHUSE mungkin masih mengenal permainan lompat karet, petak umpet, gobak sodor, petak jongkok, benteng, dan permainan tradisional lainnya. Bagaimana dengan anak-anak Anda sekarang?
Kalau anak-anak tidak tahu, kemungkinan besar mereka belum pernah memainkannya. Permainan seperti sudah jarang ditemukan. Anak-anak sekarang lebih senang bermain games dari gadget. Akibatnya, hampir separuh anak-anak Indonesia termasuk dalam kategori kurang aktif bergerak .
Menurut data dari hasil survei SEANUTS (South East Asian Nutrition Survey) pada 2011 menunjukkan 57,3% anak Indonesia termasuk dalam kategori kurang aktif bergerak. Padahal, berperilaku kurang aktif bergerak mempunyai dampak yang kurang baik bagi kesehatan.
Menurut pakar kami dr. Sophia Hage, SpKO, kurang gerak bisa berdampak pada kondisi kesehatan anak. Salah satunya adalah obesitas. “Bergerak aktif adalah merupakan kunci mendapatkan tubuh yang sehat. Tentunya diimbangi juga dengan makan makanan yang bergizi,” ujarnya.
Salah satu pemicu kurang gerak pada anak adalah terlalu lama beraktivitas di depan layar. Seperti di depan komputer, teve, dan bermain gadget. Kalau dibiarkan terus-menerus disebut sebagai gaya hidup sedentary atau pola hidup yang kurang aktif bergerak.
“Hal ini tidak baik untuk kesehatan, apalagi untuk anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan,” ujar dokter spesialis olahraga ini. Berikut penjelasan dari dr. Sophia.
Kebutuhan Tubuh
Tubuh kita sehat, jika semua bagian yang menyusunnya sehat. Otak sehat, otot sehat, tulang sehat, paru, jantung, semua sehat. Bagian tubuh kita akan sehat, jika kebutuhannya terpenuhi dengan baik. Salah satu kebutuhan tubuh kita yang cukup penting adalah oksigen.
Pengangkut Oksigen
Karena oksigen sangat penting bagi tubuh, maka pengangkut oksigen dalam tubuh harus diperhatikan. Bagian tubuh kita yang erat hubungan dengan oksigen, misalnya, paru. Sebab, paru adalah alat pernapasan kita. Jika paru berfungsi baik, kebutuhan oksigen kita akan tercukupi. Jika paru dilatih dengan baik, ia akan berkerja dengan baik.
Olahraga
Olahraga terbukti dapat melatih paru kita. Jika tubuh kita dalam keadaan tidak banyak gerak, kita menghirup udara sekitar 5-6 liter. Akan tetapi, ketika kita berolahraga, kita dapat menghirup oksigen hingga 90 liter. Berarti, ketika kita olah raga, bagian tubuh yang mengatur pernapasan kita juga bekerja dengan baik.
Jantung Lebih Sehat
Olahraga juga membuat jantung kita lebih sehat. Ketika kita olahraga, jantung lebih giat memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Kamu tahu, oksigen diedarkan ke seluruh bagian tubuh kita melalui darah. Jika jantung giat bekerja, darah akan mengalir lancar. Jika darah lancar, pengiriman oksigen ke seluruh tubuh juga akan lancar.
Aktiflah Bergerak!
Kita disarankan berolahraga setiap hari. Minimal melakukan senam selama 30 menit. Sebaiknya, olahraga dilakukan di luar ruangan pada pagi hari sebelum jam 10. Sebab, sinar matahari pagi mengandung vitamin D yang sangat bagus bagi tulang kita. Jika belum bisa teratur olahraga, minimal, aktiflah bergerak. Pilih permainan-permainan yang membuat kita aktif bergerak. Misalnya, lompat tali, sepak bola, dan kejar-kejaran. Jika tubuh aktif bergerak, itu juga dapat mengurangi resiko terserang penyakit jantung. Sebab, tubuh yang aktif bergerak membuat jantung pun aktif bekerja. Jantung yang aktif bekerja, akan membuatnya berfungsi dengan baik.
Itu tadi hanya sebagian dari manfaat olah raga. Masih banyak manfaat lainnya. Jadi, kapan mau mulai olahraga? Jika membutuhkan bantuan, hubungi klinik lightHOUSE untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat untuk anak Anda.