Jangan sepelekan yang namanya perut buncit. Menurut pakar kami, perut buncit merupakan gejala awal fase andropause pria
Bukan hanya perempuan yang menderita akibat perubahan hormon. Pria faktanya juga mengalami gejala yang dialami perempuan di masa pramenopause dan menopause. Pada fase ini, pria mengalami yang dinamakan andropause.
Andropause adalah berhentinya fungsi fisiologis pada pria. “Berbeda dengan wanita yang mengalami menopause, di mana produksi hormon turun mendadak dan sel telur habis sehingga tidak bisa hamil lagi. Pada pria, produksi sperma tidak berhenti sehingga tetap bisa menghamili. Tetapi, pada pria ada penurunan hormon androgen akibat penuaan,” kata pendiri klinik lightHOUSE dr. Grace Judio, MSc.
Ia menjelaskan, hormon androgen salah satunya adalah testosteron yang diproduksi di testis. Hormon ini memengaruhi tampilan fisik pria, seperti pertumbuhan jakun, bulu, dan rambut, dada jadi bidang, dan pembentukan otot. “Bila produksi hormonnya berkurang semua menjadi menurun sehingga terjadi kebotakan dan massa otot berkurang,” ujarnya.
Massa otot yang berkurang akan mengakibatkan metabolisme menurun dan jumlah lemak tubuh bertambah yang berujung pada kondisi perut yang semakin membuncit. “Perut buncit bukan sembarang buncit. Sebagian orang yang memiliki perut buncit, perlu waspada terhadap beberapa penyakit,” jelas dr. Grace yang juga ahli fisiologi dan pakar bariatrik. Ia menambahkan, perut buncit yang dimaksud adalah bentuk yang membulat, bukan sekedar tumpukan lemak di pinggang.
Dia menjelaskan, lemak yang tersimpan di perut sebelah dalam bukan merupakan cadangan makanan seperti halnya lemak yang menggelambir di bawah kulit paha atau lengan. “Lemak itu tersimpan di organ dan memproduksi sekitar 200 jenis hormon dan protein yang dapat menimbulkan bermacam penyakit, misalnya kolesterol, hipertensi, asam urat, pengentalan darah, dan diabetes. Kumpulan penyakit ini disebut sindrom metabolik,” ujar dr. Grace.
Beberapa gejala berikut diasosiasikan dengan andropause :
- Penurunan libido dan disfungsi ereksi
- Sering buang air kecil dan keringat berlebih
- Susah tidur, mudah lelah, dan sering pusing
- Mudah marah walaupun untuk hal kecil atau marah tanpa sebab
- Kinerja menurun, sering tidak fokus
- Tiba-tiba merasa panas tanpa aktivitas berat
- Sering sulit bernapas dan nyeri punggung
- Berat badan naik dan perut makin membesar
Kurangi Gejalanya dari Sekarang
Jika Anda mulai menunjukkan gejala andropause, satu yang perlu diingat: hal itu wajar dan tidak bisa dicegah. “Untuk meredakan gejalanya, yang harus diperhatikan adalah menjaga pola makan agar berat tidak bertambah dan perut makin buncit,” ujar dr. Grace.
Selain juga bisa mengecilkan perut yang buncit, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi gejala andropause:
- Hentikan gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok dan minum alkohol.
- Tinggalkan kebiasaan kurang gerak dengan melakukan olahraga rutin atau perbanyak jalan kaki yang terbukti efektif membuat tubuh lebih langsing.
- Atur pola makan dengan menghindari santapan tinggi kalori, perbanyak asupan buah dan sayuran, serta pilihlah protein yang mengandung lemak tak jenuh. Selain itu, hindari pula pengolahan makanan dengan cara menggoreng. Mungkin Anda suka Sup Jagung Bola Ayam Wortel yang rendah kalori pilihan kami.
Jadi, jika selama ini pria tidak peduli dengan perutnya yang membuncit atau bahkan membanggakannya sebagai tanda kemakmuran, mulai sekarang, ubah pola pikir Anda ya!
source image : thinkstock