Munculnya kasus Arya, anak dengan obesitas, menunjukkan pentingnya bentuk penanganan obesitas yang menyeluruh atau komprehensif. Arya ditangani oleh tim yang terdiri dari 13 pakar dari berbagai bidang. Bentuk penanganan lengkap semacam ini masih jarang ditemui dalam penanganan obesitas di Indonesia.
Arya Permana (10) anak dengan obesitas asal Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat, menjadi sorotan dunia karena bobot tubuh tidak normalnya. Arya memiliki bobot tubuh seberat 190 Kg. Kini kasusnya tengan ditangani tim dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung yang terdiri dari spesialis gizi anak, endokrin anak, tumbuh kembang anak, patologi klinik, radiologi, bedah anak, ortopedi, psikiatri anak, hingga rehabilitasi medik.
Penanganan yang menyeluruh itu penting karena obesitas anak berbahaya. Menurut dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt, selaku pakar bariatrik dan pendiri klinik lightHOUSE Indonesia, kegemukan pada anak dapat membahayakan pertumbuhan. Ia menambahkan, tumbuh kembang anak menjadi terganggu karena tulang-tulang pada tubuh bagian kaki, pinggul dan tulang belakang tidak dapat berkembang dengan baik. Dampaknya adalah tulang bagian kaki yang membentuk huruf O atau menjadi bengkong.
“Selain itu, pada lemak perut terdapat 200-an hormon dan protein yang bila terkena sick fat disease dapat menyebabkan resiko hipertensi, diabetes, dan kardiovaskuler,” ungkap dr. Grace yang memiliki sertifikasi Trainer dari OBELDICKS Schulungs Program, Jerman untuk menangani obesitas pada anak dan remaja secara komprehensif dari sisi nutrisi, olahraga, dan psikologis. Resiko berbagai penyakit ini dapat terjadi pada anak-anak sekalipun. Maka dari itu jika berat badan anak sudah naik dengan ekstrim, selaku orangtua harus mengambil langkah untuk membuat berat badan anak turun cepat.
Penanganan dari Berbagai Sisi
Langkah paling dasar yang dapat orangtua lakukan untuk menangani kasus gemuk pada anak adalah mengatur pola makan si anak. Pastikan Anda sebagai orang tua memberikan makanan yang sesuai dan tidak berlebihan. Cukupnya asupan karbohidrat, protein dan sayur akan membuat anak kenyang lebih lama. Jika anak meminta snack, Anda boleh memberikannya 1 kali untuk sehari. Beri juga anak konsumsi buah segar sebanyak 1 kali dalam sehari.
Menurut dr. Eva Maria Christin, SpGK, dokter spesialis gizi klinis dari klinik lightHOUSE, asupan gizi seimbang yang diberikan pada anak ditentukan berdasarkan berat badan ideal anak dengan tetap memperhatikan komposisi makronutrien dan mikronutrien. Asupan serat harus dipenuhi yaitu sekitar 15-20 gram per hari. “Serat berguna bagi fungsi saluran cerna yang optimal serta menghambat penyerapan lemak dan gula dari makanan lain saat proses penyerapan makanan di usus. Serat juga merupakan molekul polisakarida yang lama dicerna tubuh sehingga bisa memiliki efek mengenyangkan lebih lama,” ujar dr. Eva.
Sebagai tambahan, dr. Grace mengingatkan untuk jangan memanjakan anak dengan minuman instan kemasan karena disana terkandung kalori tersembunyi yang tidak kita ketahui. “Pemberian jus buah yang terlalu sering juga tidak baik, karena buah yang sudah di jus akan kehilangan kandungan seratnya. Akan lebih baik jika buah dikupas dan langsung dimakan ketimbang dibuat jus untuk menjaga kandungan seratnya,” ia menerangkan. Ajari anak untuk minum air putih lebih banyak karena air putih dapat membantu mengurangi racun yang ada dalam tubuh. Tips dari dr. Grace, “Bagi Anda yang memiliki anak yang tidak suka dengan air putih, cobalah untuk membuat variasi teh aroma. Teh tawar tanpa gula dengan aroma melati atau vanilla mungkin akan menarik bagi si anak.”
Dari sisi olahraga atau aktivitas fisik, menurut dr. Sophia Hage, SpKO, dokter spesialis olahraga dari klinik lightHOUSE, penanganan anak dengan obesitas harus memperhatikan pula beban pada lutut lutut dan sendi. “Arya yang untuk berdiri saja susah tentunya tidak bisa dipaksa untuk berolahraga,” ujar dr. Sophia. Fokus utama saat ini yang terbaik tentunya dari sisi pengurangan asupan kalori hingga berat badannya bisa turun. “Bila tidak ada gangguan hormonal bisa fokus dari penurunan intake. Kalau ada gangguan hormonal, harus dibenarkan dulu hingga berat badannya bisa turun,” ia menambahkan.
Lebih lanjut, dr. Sophia menekankan agar tidak meneruskan kebiasaan memanjakan hingga anak tersebut tambah inaktif. “Ia harus mulai membiasakan diri untuk bisa menyangga berat badannya sendiri untuk beraktivitas. Bila belum mampu bisa dengan menggunakan kruk, dsb. Namun, pada kasus Arya memang belum bisa berolahraga,” ujarnya.
Program Komprehensif
Dari keterangan pakar-pakar dari berbagai bidang tersebut, kasus Arya tentunya akan lebih mudah ditangani. Penanganan masalah berat badan secara menyeluruh seperti ini masih jarang ditemui di Indonesia.
Banyak orang mengatasi masalah berat badannya dari satu sisi saja, misal diet saja, atau berangganan katering sehat, atau hipnoterapi saja, tidak menyeluruh. Jarang yang menggabungkan semuanya atau menjalani program di bawah pantauan pakar-pakar penurunan berat badan dari berbagai bidang seperti Arya.
Program komprehensif seperti yang dijalani Arya, dapat ditemukan di klinik lightHOUSE Indonesia. Weight Control Center ini menangani kasus yang berkaitan dengan berat badan untuk anak-anak hingga dewasa. Dengan membawa anak ke lightHOUSE Indonesia, Anda akan mendapatkan edukasi untuk anak dan orangtua dalam menjaga pola makan, perubahan pola pikir, hingga perubahan perilaku demi mengatasi masalah berat badan yang dialami. Semuanya di bawah supervisi medis yang memberikan edukasi dan peresepan yang tepat dan aman bagi setiap individu yang memerlukan.
}