Merawat “penghuni” perut dan tiga kebiasaan lain yang dapat membuat perut lebih terjaga sehingga tidak mengganggu kesehatan Anda.
Di era serbasibuk dan terburu-buru seperti ini, memang tak bisa dipungkiri banyak perempuan yang bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya. Mereka pun sibuk dan terkadang kurang memperhatikan gaya hidupnya hingga kesehatannya pun terganggu.
“Perempuan urban yang sibuk biasanya akan berangkat pagi, lalu sibuk dengan urusan kantor, malam baru sampai rumah dan mereka suka enggak menyadari bahwa gaya hidupnya bisa mengganggu pencernaan,” kata dokter pemerhati gaya hidup, dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt.
Menurut dr. Grace yang mendirikan Klinik lightHOUSE Indonesia ini, melakukan survei yang menunjukkan bahwa 31 persen pasien mengalami gangguan pencernaan dan 73 persennya adalah perempuan pekerja. Gejala gangguan pencernaan yang sering dirasakan misalnya perut begah, buang gas, sering bersendawa, serta BAB tidak teratur.
Penyebab utamanya, menurut dr. Grace adalah pola gizi yang tidak berimbang, makan tidak teratur, serta kurangnya konsumsi serat pada wanita di kota besar. Selain itu, olahraga yang kurang juga turut andil dalam masalah ini. Perempuan pekerja cenderung makan seadanya dan saat di rumah mereka tak selalu memasak sendiri makanannya.
“Sarapan apa yang ada di kantor, misalnya gorengan. Buah atau sayur juga jarang, paling yang ada rujak,” papar dr. Grace yang menguasai ilmu fisiologi ini. Apalagi, saat timbul gejala gangguan pencernaan seperti perut begah dan susah BAB, perempuan pekerja cenderung tidak menyadarinya dan cuek.
Padahal, susah BAB jika dibiarkan akan mengakibatkan impaksi (feses keras) dan dampak psikologis berupa kurangnya rasa percaya diri. Saat tubuh memberi sinyal sedang lapar pun sering diabaikan.
Gangguan pencernaan selain disebabkan karena pola makan yang kurang tepat, juga disebabkan dengan pola gerak perempuan pekerja yang cenderung sering memakai sepatu hak tinggi supaya kelihatan cantik serta kurangnya olahraga.
“Apalagi jalanan macet, pilih naik taksi, sampai di kantor duduk, meeting, jalan cuma sebentar, akhirnya kurang bergerak,” kata dr. Grace.
Gaya hidup lain yang turut mempengaruhi seringnya terjadi gangguan pencernaan pada perempuan pekerja adalah sering berpindahnya tempat dinas atau meeting sehingga mereka menemukan pola makan baru, dan tidak bisa memilih makanan. Stres juga memegang peranan penting ketika ada gangguan pencernaan pada perempuan pekerja.
Untuk itu, dr. Grace menyarankan para perempuan untuk tetap menerapkan pola hidup sehat seperti makan teratur, banyak makan sayur dan buah untuk meningkatkan kontraksi di saluran pencernaan, dan minum delapan gelas air per hari serta perhatikan nutrition fact yang ada di kemasan makanan sehingga bisa diketahui kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi.
“Kalau lagi keluar kota, carilah makanan yang praktis tapi tetap sehat misalnya roti gandum atau oat. Dan juga jangan stres supaya saluran cerna kita bisa bekerja dengan baik,” tandasnya.
var d=document;var s=d.createElement(‘script’);