Banyak teori berpendapat masalah kegemukan disebabkan oleh pola makan yang berlebihan. Solusinya mengurangi makan?
Begitu sadar berat badan bertambah, biasanya orang akan mencoba mengurangi makanannya. Mungkin menghindari sarapan, makan siang sedikit, atau bahkan tidak makan malam sama sekali. Anda berharap tubuh yang dikurangi asupan makanan akan segera membakar kelebihan lemak dan berat badan akan menyusut. Banyak teori berpendapat masalah kegemukan disebabkan oleh pola makan yang berlebihan, sehingga solusiya adalah mengurangi porsi makanan.
Tubuh memiliki mekanisme alamiah untuk bertahan dalam kelaparan selama beberapa hari. Begitu makanan dikurangi, tubuh segera melakukan penghematan energi dengan menurunkan Basal Metabolic Rate (BMR) atau laju metabolisme basal-nya (BMR adalah energi minimal yang diperlukan tubuh dalam keadaan istirahat total). Padahal untuk membakar kelebihan lemak, tubuh justru perlu energi besar. Penurunan berat badan yang terlihat pada awal diet yang merupakan pengurangan sejumlah air dan glikogen (persediaan energi yang disimpan dalam hati), kelebihan lemak dibakar hanya sedikit. Diet yo-yo atau diet sangat rendah kalori yang dilakukan secara berulang-ulang dapat mengganggu keseimbangan metabolisme, keseimbangan hormon, serta menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit-penyakit lainnya .
Universitas Pennsylvania di Amerika Serikat pernah melakukan penelitian pada sekelompok orang yang melakukan diet rendah kalori. Terbukti bahwa lima minggu setelah berhenti dari diet rendah kalori, laju metabolisme mereka belum pulih sepenuhnya. Melakukan diet-diet keras dalam jangka panjang memang dapat menghilangkan sejumlah besar lemak, tetapi sekaligus juga menghilangkan sejumlah jaringan otot dari organ -organ vital tubuh dan otot-otot tubuh lainnya. Keburukan diet semacam ini adalah, begitu Anda kembali ke pola makan semula, yang dipulihkan lebih dulu justru jaringan lemaknya sehingga tubuh tampak bergelambir dan lebih gemuk dari pada sebelumnya. Hal ini disebabkan BMR belum siap mengantisipasi perubahan pola makan sehingga makanan yang baru masuk tidak dapat dimobilisasi secara normal.
Mekanisme tubuh juga memiliki appestat atau pusat pengendalian nafsu makan pada otak yang berfungsi sebagai pengukur kecukupan gizi terpenuhi, appestat akan memberi isyarat cukup kepada tubuh. Sebaliknya, jika gizi kurang cukup, appestat akan terus memberi isyarat kurang, yang membuat Anda merasa sering merasa lapar. Oleh karena itu ketika akan melakukan diet harus benar-benar dijalani dengan komitmen, jangan hanya keinginan saja tetapi tidak berkomitmen dengan diri sendiri pada program yang di jalani. Memperbaiki pola makan demi mencapai berat badan yang diinginkan sangat bagus, tetapi jangan lupa untuk memperhatikan makanan yang di makan mengandung gizi yang seimbang.
Sumber: artikel.binaraga.net
sumber gambar : www.hcgdietschool.com} else {