Beberapa hari yang lalu, kita dikejutkan dengan munculnya berita mengenai dua kasus virus Corona di Indonesia. Bagaimana reaksi kamu setelah mendengarkan kabar tersebut? Waspada namun biasa saja, atau malah cemas dan panik?
Menurut psikolog Klinik lightHOUSE, Anindita Citra, cemas pada dasarnya adalah antisipasi dari diri kita. Munculnya keinginan untuk menanggulangi kejadian buruk. Semakin tinggi keinginan kita untuk mengantisipasi, maka semakin tinggi pula kecemasan yang akan muncul.
Apakah Cemas Merupakan Hal yang Wajar?
Cemas sebenarnya adalah reaksi normal yang muncul ketika seseorang menghadapi situasi yang penuh tekanan. Namun , apabila rasa cemas muncul secara terus menerus dan mempengaruhi mood, konsentrasi, produktivitas, serta mempengaruhi hubungan sosial dengan orang-orang di sekitarmu, maka perasaan ini dapat berubah menjadi hal yang menganggu.
Salah satu contoh signifikan yang mengganggu orang-orang sekitar kita adalah dengan memborong masker dalam jumlah berlebihan. Padahal menurut WHO, penggunaan masker sendiri tidak dapat menghindari penyakit jika tidak diikuti dengan kebersihan tangan dan langkah preventif lainnya. WHO juga menyatakan bahwa seseorang yang sedang tidak dalam keadaan sakit, tidak perlu menggunakan masker, karena tidak ada bukti autentik bahwa masker dapat melindungi orang yang tidak sakit.
Pembelian masker berlebihan membuatnya menjadi langka di pasaran. Hal ini tentu merugikan orang-orang yang betul-betul membutuhkan masker, seperti orang-orang yang dalam pekerjaannya membutuhkan masker, dan orang yang betul-betul sedang sakit.
Bagaimana Cara Mengetahui Apakah Kita Sedang Merasa Cemas?
Ada beberapa tanda yang menunjukkan kecemasan yang kamu alami. Beberapa tanda tersebut adalah :
- Tanda fisik : jantung berdebar-debar, otot-otot di bagian tubuh tertentu tegang, berkeringat, dan perut kram.
- Tanda emosi : gelisah, tidak tenang, khawatir, takut dan parno.
- Pikiran : cenderung memikirkan hal yang terburuk yang mungkin terjadi.
Tips Mengelola Kecemasan
Jika mengalami 3 tanda di atas, Citra menyarankan kamu melakukan beberapa hal di bawah ini untuk menghindari rasa cemas yang berlebihan :
- Relaksasi. Coba kendalikan pernafasanmu dengan mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan-lahan. Ulangi beberapa kali hingga tubuh merasa nyaman. Dengan begitu, ketegangan di otot-otot tubuhmu akan berkurang, terutama di bagian dada, leher dan kepala.
- Mindset. Refleksikan pikiran apa yang membuatmu merasa cemas. Apakah pikiran tersebut realistis? Jika tidak realistis, coba alihkan ke alternatif pikiran lain yang lebih menenangkan.
Lakukanlah hal terbaik yang bisa kamu lakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, namun tetap berikan ruang untuk berserah diri. Antisipasi itu memang penting, tapi jangan sampai hal tersebut merepotkan dan menyusahkan diri anda sendiri, bahkan sampai merusak hubunganmu dengan orang-orang tersayang. Ingat, cemas yang berlebihan tidak akan membantu menyelesaikan masalah dan justru dapat menambah runyam keadaan. Jika kamu tetap tenang, maka kamu akan mampu berpikir dan bertindak dengan bijak sesuai dengan kebutuhan.